Tik tik tik...
Kupandangi jam yang melingkar di tanganku. Waktu terus berjalan maju, tanpa pernah mau melangkah ke belakang sedikitpun. Ia terus meninggalkan berbagai macam jejak, yang beraneka ragam bagi setiap orang. Termasuk aku.
Sesekali, aku menyeka kenangan yang terus saja menggenang di sanubari. Aku tertunduk. Melihat ke masa lalu sungguh aku malu. Kenapa baru sekarang aku berkeinginan untuk seperti ini? Kenapa tidak dari dulu? Tapi... Menyesal pun tak ada guna. Sekarang harus bisa memaksimalkan waktu yang kumiliki untuk terus memperbaiki diri.
"Seorang hamba tidak akan pernah beristirahat, sampai kakinya menginjak surga."
Ya... Quote tersebut sangat mengena bagiku. Aku yang sering merasa kurang waktu untuk beristirahat karena lelah dengan kegiatan duniawi. Sekarang ingin kubuka mataku lebar-lebar agar raga ini tak pernah berhenti untuk terus beribadah kepadaNya. Karena sejatinya, semua yang kumiliki adalah akan kembali padaNya. Semua ini hanyalah titipan yang sewaktu2 akan kembali diminta oleh pemiliknya, yakni Allah.
Sebelum Hari itu Tiba
Beberapa kali di grup whatsaap gencar membicarakan jodoh. Dan aku seringkali hanya diam menjadi penyimak saja. Bukan karena aku tak suka, terlebih aku ingin berkaca diri. Sudah sejauh mana perubahanku? Sampai aku bisa berkata tinggi tentang jodoh? Tak ingin kaburo maqtan dengan semuanya. Agar perbuatanku bisa selaras dengan ucapanku. Allah... :'(
Akhir2 ini aku lebih sering diam di grup whatsapp ataupun di sosmed. Bukan karena ingin berhenti untuk amar ma'ruf. Aku hanya menginginkan jeda sebentar untuk bisa menentramkan hatiku. Agar tak ada penyakit hati yang menjalar.
Sampai hari itu datang. Beberapa kali ibu sudah bertanya tentang calon, tapi aku sendiri masih seperti ini. Tunggu sebentar lagi yaa bu.. Bukan karena aku tak siap untuk menikah hanya saja, aku belum bisa benar2 lepas dari bapak juga ibu.
"Untuk menjadi seorang perwira atau bidan hebat itu ada sekolahnya, tapi untuk menjadi ayah dan ibu yang baik itu tak pernah ada sekolahnya, karena ia adalah pembelajaran seumur hidup."
Begitu kan? Masih sedikit berat.... :'( Apalagi bapak cuma punya dua anak, putri semua. Tentu saja nanti diboyong suaminya. Ahh... Bapak.. Ibu... :'(
Masih belum bisa... :'(