Aku pernah memintamu untuk singgah, tapi hari kemarin aku juga yang memintamu untuk melenggang pergi dari kehidupanku. Sesaat aku seperti kehilanganmu. Kehilangan seseorang itu memang sangat menyakitkan. Dia yang belum sempat kumiliki pun sudah menghilang lebih dahulu. Andai kau pergi tidak setengah2 seperti ini, tak akan ada gemuruh yang menyeruak di perbatasan keraguanku. Kau salah jika memperlakukanku serupa ini. Kau bukan memberiku waktu untuk bahagia, terlebih kau membuatku jatuh terjerembab dan kau pun tak ulurkan tanganmu untuk menolong.
Kau bilang, kau butuh waktu untuk mendewasakan diri. Dewasa? Apa yang kau dapat dari waktu yang terus berputar? Waktu yang tak kenal kompromi dan waktu yang tak akan penah mau mengenal sebuah "saat" bernama "kenangan" ?
Andai kau berlalu dari kehidupanku seutuhnya, aku tak akan membenci sebuah moment yang sering kusebut *saat rindu menyapa*. Tapi nyatanya, aku masih pada posisiku dulu. Terombang ambing di tengah badai, dan masih mencari tempat untuk menepi.
Allah... Allah.. Allah... Tunjukkan aku jalan....