Pagi ini aku dirundung rasa sakit. Bukan sakit fisik, tapi hatiku yang sakit. Mungkin aku yang harus belajar menata hati lagi, memperbesar hati, agar tak mudah goyah, fikirku.
Kuhembuskan nafas perlahan. Aku sedang menatap warna langit yang sangat cerah. Kuusap air mataku. Harusnya hatiku bisa secerah langit pagi ini ya? Kulihat langit lagi, ada arak-arakan awan yang tipis. Ahh.. Bukan.. Langitpun tak pernah bisa bersih. Selalu ada hal lain yang ikut mengotori, bisikku. Dear, itu bukan mengotori. Lihatlah lebih jeli. Arakan awan itu justru membuat langit lebih indah. Di sana, kau juga bisa melihat bagaimana burung-burung kecil sedang belajar mengepakkan sayap. Kupu-kupu kecil yang sedang belajar menggerakkan sayapnya yang indah. Begitu juga dirimu, hatimu. Jangan isi hatimu dengan dirimu saja. Ia akan hampa. Isi hatimu dengan hal lain yang bermanfaat. Agar bukan awan kelabu yang menghiasi langit hatimu, namun juga bisa pelangi yang sangat indah.
Belajarlah bersyukur, Dear. Allah sudah memberimu apa yang kau butuhkan. Mungkin yang kau inginkan belum tepat menurutNya. Namun percayalah, di setiap hal yang Allah berikan untukmu selalu ada hikmah yang bisa kau ambil.
Sudah, jangan kau ingat lagi masalah kemarin. Biarkan ia menjadi cambuk untukmu bertahan. Tidak selamanya kau bisa selalu berkumpul dengan orang-orang shalih. Adakalanya Allah menempatkanmu di tengah-tengah orang yang belum baik akhlaknya agar kau bisa membantu mereka untuk menjadi lebih baik. Selalu berpikir positif itu jauh lebih baik bagimu daripada memenuhi hatimu dengan hal-hal yang makin membuatmu jauh dariNya.
Terima kasih Mbak Eva, pagi ini sudah mengajariku untuk mengambil kembali kebahagiaanku. Kita tidak bisa menutup mulut banyak orang, tapi kita bisa menutup telinga kita dari omongan orang yang membuat kita sakit. Luaskan lingkar kebaikanmu. Biarkan kebaikanmu yang akan meredam tidak baiknya sikap mereka padamu. :')
Kuhembuskan nafas perlahan. Aku sedang menatap warna langit yang sangat cerah. Kuusap air mataku. Harusnya hatiku bisa secerah langit pagi ini ya? Kulihat langit lagi, ada arak-arakan awan yang tipis. Ahh.. Bukan.. Langitpun tak pernah bisa bersih. Selalu ada hal lain yang ikut mengotori, bisikku. Dear, itu bukan mengotori. Lihatlah lebih jeli. Arakan awan itu justru membuat langit lebih indah. Di sana, kau juga bisa melihat bagaimana burung-burung kecil sedang belajar mengepakkan sayap. Kupu-kupu kecil yang sedang belajar menggerakkan sayapnya yang indah. Begitu juga dirimu, hatimu. Jangan isi hatimu dengan dirimu saja. Ia akan hampa. Isi hatimu dengan hal lain yang bermanfaat. Agar bukan awan kelabu yang menghiasi langit hatimu, namun juga bisa pelangi yang sangat indah.
Belajarlah bersyukur, Dear. Allah sudah memberimu apa yang kau butuhkan. Mungkin yang kau inginkan belum tepat menurutNya. Namun percayalah, di setiap hal yang Allah berikan untukmu selalu ada hikmah yang bisa kau ambil.
Sudah, jangan kau ingat lagi masalah kemarin. Biarkan ia menjadi cambuk untukmu bertahan. Tidak selamanya kau bisa selalu berkumpul dengan orang-orang shalih. Adakalanya Allah menempatkanmu di tengah-tengah orang yang belum baik akhlaknya agar kau bisa membantu mereka untuk menjadi lebih baik. Selalu berpikir positif itu jauh lebih baik bagimu daripada memenuhi hatimu dengan hal-hal yang makin membuatmu jauh dariNya.
Terima kasih Mbak Eva, pagi ini sudah mengajariku untuk mengambil kembali kebahagiaanku. Kita tidak bisa menutup mulut banyak orang, tapi kita bisa menutup telinga kita dari omongan orang yang membuat kita sakit. Luaskan lingkar kebaikanmu. Biarkan kebaikanmu yang akan meredam tidak baiknya sikap mereka padamu. :')
Hanya hamba Allah yang slalu berserah
Hanya hamba Allah yang slalu berpasrah
Karena segalanya bergantung padaNya
Hanya hamba Allah yang slalu berpasrah
Karena segalanya bergantung padaNya
Hanya pada Allah hati kan berserah
Hanya pada Allah jiwa kan berpasrah
Karena segalanya bergantung padaNya
Hanya pada Allah semua bermuara
Hanya pada Allah jiwa kan berpasrah
Karena segalanya bergantung padaNya
Hanya pada Allah semua bermuara