Melawan Lelahnya Rasa Bersalah

by - 10:48 PM

Beberapa minggu terakhir ini, aku memutuskan untuk rehat sejenak dari berbagai hal tentang jualan online. Tidak posting produk, juga sangat slow respon akan pertanyaan customer.

Bukan tanpa sebab aku melakukan ini semua. Bagiku, ini adalah sebuah solusi agar aku bisa berpikir jernih. Selama ini aku memang berniat membantu pak suami untuk mrmbesarkan brand Dandelion yang sejauh ini sudah membantu perekonomian kami. Setelah tidak diizinkan untuk bekerja di luar lagi, aku sering merasa jenuh dengan aktifitas yang monoton. Aku tidak bisa hanya sekedar diam, menunggu pemberian suami. Ada ego yang ternyata masih belum menerima sepenuhnya keputusan pak suami agar aku hanya fokus pada anak.

Nyatanya aku salah. Setelah kurang lebih satu tahun berkecimpung dengan online shop, aku tak juga merasa benar-benar bahagia. Aku sendiri bingung kenapa. Justru lebih sering uring-uringan, marah, jengkel jika ada hal yang tak sesuai keinginan. Parahnya, hal ini berimbas pada si kecil. Lama aku mencari, apa yang salah hingga aku berubah seperti bukan aku yang dulu. Dan jawabannya kudapatkan seminggu terakhir ini.

Dua minggu terakhir aku mencoba untuk lepas dari ponsel. Kuberikan tugas online shop pada admin yang telah dipekerjakan oleh pak suami. Dan aku lebih banyak menemani si kecil Rayyan bermain. Dan benar saja, aku merasa lebih lega dan lebih baik dari sebelumnya. Jadi, melayani chat customer itu benar2 menguras tenaga. Itulah masalah yang selama ini tak terlihat, tapi justru terasa.

Ada satu PR lagi yang masih harus aku selesaikan. Semua tentang pengelolaan emosiku yang masih labil. Aku belum bisa bersabar sepenuhnya menghadapi Rayyan. Inilah yang harus aku cari penyebab dan solusinya. Agar aku tak menjadi contoh yang buruk untuknya.

Qadarullah dipertemukan dengan buku The Secret of Enlightening Parenting yang ditulis oleh Okina F. Masih dalam proses baca, semoga suatu saat bisa review di beranda ini.

Dan ternyata benar ya, menulis itu bisa membuat hati lebih lega. Aku buktinya ☺

Magelang, 211218

You May Also Like

0 comments

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. ALhamdulillah