Tentang Impian untuk Bapak Mamak

by - 2:44 PM

Bismillahirrahmanirrahim...


Entah sudah berapa lama aku menepi dari dunia tulis menulis. Mungkin hampir setengah tahun. Aku sama sekali tidak menulis. Berdiam, mencerna harap yang sudah terlanjur pupus. Tapi, ada sudut hati yang tak bisa bohong, bahwa menulis akan tetap menjadi bagian dari seorang yuli.

Menuju 4 tahun pernikahan, akhir Desember besok tepatnya. Ada banyak hal yang kemudian aku pahami dari perjalanan ini. Ada bagian dimana suami pernah marah, ada juga bagian dari aku yang ingin begini dan begitu. Sungguh, mengenal pasangan tak butuh waktu yang sebentar. Sebab ia adalah proses seumur hidup.

Siang ini, aku mencoba berdamai dengan harapan yang sedari dulu ingin kuwujudkan, namun terhalang oleh izin dari suami. Aku mempunyai sebuah impian, dimana aku ingin membawa bapak dan mamak untuk haji dan umroh ke baitullah. Ketika dulu masih sendiri, impian ini terasa muluk-muluk. Mungkin karena pekerjaanku waktu itu yang yah bisa dibilang gajinya pas-pasan. Tapi jika menengok sekarang, aku justru bahagia sekaligus sedih. Allah justru mewujudkan impian suami terlebih dahulu, dimana aku dan suami justru yang lebih dulu bisa mendaftar haji. Sedangkan bapak mamak belum. 

Suami pernah bilang, jika dia mau membantu untuk memberangkatkan haji bapak dan mamak, tapi aku ingin membawa bapak dan mamak kesana dengan hasil jerih payahku sendiri. 

Lalu aku pun mulai memilih dan memilah bisnis apa yang sekiranya bisa aku jalankan dari rumah. Karena aku tak bisa bekerja di luar lagi. Kemudian mulai muncul satu per satu. Namun lagi-lagi terhalang izin dari suami karena anak yang masih kecil. Aku pun sedih. Suami mencoba memberi pengertian bahwa kelak akan ada saatnya aku bisa memulai bisnisku sendiri jika anak sudah bisa ditinggal. Dan aku pun bisa menerima.

You May Also Like

1 comments

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. ALhamdulillah