Mbak dan Nduk

by - 12:10 AM

Malam menggigit dingin
Menggerogoti hangat yang berselimut kabut
Kususuri tapak langkahmu
Mengendus baumu
Hingga aku sudah tak mampu lagi membaca hadirmu
Maaf... Ini bukan sebuah kegalauan
Hanya sebatas ungkapan dari kakak untuk adiknya
Wajahmu damai
Kurunuti lagi wajah bulatmu
Ahh.. Sepertinya baru beberapa bulan yang lalu kugendong kamu
Dan kumainkan bunga kumis kucing itu di hidungmu, dan kau tertawa Nduk..
Masih teringat jelas tawamu
Namun kini, kau hampir sama tingginya denganku
Bahkan tubuhmu bongsor, sedang aku kurus
Kini, kau mulai memasuki remaja
Sebentar lagi kau pasti banyak membantah atas apa yang emak pinta ke kamu
Tapi kau harus tahu Nduk, emak selalu sayang sama kita
Bahkan emak rela membiarkan tubuhnya makin kurus, demi kita
Agar kita bisa tetap makan
Nduk, ingatlah! Mbak juga sayang sama kamu
Seperti apapun keadaan kita
Mbak akan berusaha agar kamu bisa lebih dari mbak
Tak peduli bapak,emak, sama mbak berusaha susah payah
Asal kau bisa menjadi orang
Suatu saat nanti, kamu akan mengerti bagaimana susah payahnya bapak dan emak berjuang untuk kita

- Mgl, 02/12/12

Di sebuah kasur kecil, aku dan elis tidur berdesakan

You May Also Like

0 comments

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. ALhamdulillah