Untukmu, Penyejuk Jiwa

by - 3:35 PM

Untukmu yang tengah menanti, menantilah dengan menanam ketulusan yang kelak hanya kau persembahkan untuknya seorang.
Untukmu yang tengah menunggu, menunggulah dengan memakai hiasan taqwa dariNya. Agar kelak yang kau tunggu dapat membawamu mengecup indahnya iman.
Untukmu yang tengah dilanda gundah, tenanglah wahai hati. Ia sedang bersiap menjemputmu menjadi bidadarinya yang paling cantik.
Sabarlah menantinya. Ini bukan hanya ucapan remeh. Namun, jika kau telaah lagi. Bukankah Allah sudah menjanjikan 'dia' yang terbaik untukmu? Mungkin kita pernah merasa bahwa dia yang singgah di hati adalah yang terbaik, bukankah baik menurut kita belum tentu baik menurutNya?
Tak perlu bersedih saat kisah cintamu yang belum halal kandas sudah. Itu berarti Allah sangat sayang padamu. Allah sudah membuka matamu, hanya saja kita yang belum peka. Atau mungkin kita yang pura-pura tak mau melihat kebenaran yang sudah ditunjukkan olehNya? Sadarlah wahai hati...
Dan...
Untukmu yang masih dalam sangkar nista, buka lebar-lebar matamu. Tengok pasangan non halalmu. Benar-benar pantaskah ia menjadi imammu?? Mampukah ia membawamu ke dalam ridhaNya?? Sudah yakin kah kamu akan semua yang ada pada dirinya?
Jika memang sudah yakin, ajaklah dia menikah. Karena justru dari situlah terlihat sejauh mana ia serius terhadapmu. Pabila ia tak siap menikah sekarang, putuskanlah!! Takut?? Wajar jika kita merasa takut. Takut jika kita tak mendapatkan orang sebaik dia, setampan dia, dan segalanya.
Lihatlah lagi shalihat.. Jika ia benar-benar mencintaimu, tentulah ia tak akan mengajakmu dalam maksiat. Ia tentu mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk meminangmu. Tak perlu bertele-tele dan bermacam-macam rayuan ia sampaikan padamu. Cukuplah ucapan tegas ke ayahmu untuk melamar calon permaisurinya, kamu.
Saya teringat sebuah tulisan dari salah satu website. Di sana tercantum sebuah kalimat, "Wanita tak akan pernah tenang sampai ia menikah." Singkat namun menyimpan arti yang mendalam. Yahh.. Kenyataannya memang seperti itu... ^^

Untukmu calon imamku,
Entah... Kelak aku akan memanggilmu apa, tapi aku lebih suka memanggilmu 'Mas'... :) Bersiaplah engkau. Aku telah menunggumu untuk waktu yang lama. Hingga sampai sekarang aku masih sabar menantimu. Yaa.. Menantimu untuk kemudian memulai kisah kita yang baru.

Untukmu calon pangeranku,
Aku tak tahu engkau siapa. Membayangkanmu pun aku tak bisa. Karena aku tak memiliki bandinganmu. Jangan kau salah menerkaku. Aku bukan muslimah luar biasa layaknya mereka yang pernah menjadi impianmu. Aku muslimah hijrah yang tengah belajar dan belajar untuk terus memperbaiki diri. Aku dengan setumpuk masa lalu yang mungkin menurutmu tak baik. Dan kau dengan setumpuk masa lalu lain yang mungkin hampir sama denganku.

Duhai penyejuk jiwa,
Dalam doa kau tak pernah putus kusebut. Mungkin tak tersebut dalam kata, namun Allah pastilah tahu jika engkaulah yang sungguh-sungguh kusebut.

Cinta yang kini kusimpan, semoga kelak kan terajut indah bersamamu... :')

You May Also Like

0 comments

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. ALhamdulillah