Tentang Sebuah Jarak

by - 11:21 AM

Tak perlu melerai reruntuhan hujan yang menderu dari kegentingan langit
Meski awan bergulung-gulung membumbui rintih, ia akan tetap serupa percikan
Yang menyentuh telapak tanganmu, sendu
Berita kedukaan? Bukan!
Biar ia mengalun syahdu, laksana pelangi yang sebentar lagi kan menyeruak
mengokohkan diri dengan lekuk senyumnya yang terbalik
Tak apa dan tak menjadi soal. Semua berakhir.

Hei, kau kenapa? Tak ada rasa seperti hari kemarin?

Tidak, aku akan tetap sama dengan jiwaku, namun dengan sebuah metamorfosis

Tak mengapa, saat jarak menjadi bentang yang memisahkan kita
Aku yakin, saat takdirku dan takdirmu bersatu, kita akan tetap padu.
Menjadi satu rumah yang kokoh, untuk tempat kita bernaung kelak.

Tetaplah tegar dengan apa yang kau hadapi sekarang
Mentari tak selamanya cerah, kadang ia harus terhalangi oleh awan
Namun ia tetap di sana dengan perubahan cuaca yang sering melanda

Kita kan bukan benda??

Ya, tapi kita bisa mengambil hikmah dari setiap benda yang tetap pada peradarannya.

:))



You May Also Like

0 comments

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. ALhamdulillah